Pemanfaatan Buah Carica Menjadi Manisan Carica

Diposting oleh Aditya Ragil on Rabu, 26 Maret 2014

Kota Wonosobo yang terletak kurang lebih 120 kilometer dari Semarang sebagai ibukota propinsi, memang menyimpan banyak potensi wisata, baik wisata alam maupun wisata boga. Wisata alam yang dapat dikunjungi antara lain Candi Hindu Pendawa Lima yang dibangun pada abad kesembilan, kawah Dieng yang sampai sekarang masih aktif, Telaga Warna dan Telaga Balaikambang. Selain itu kita juga bisa menemui anak-anak berambut gimbal sejak lahir.

buah carica

Sedangkan wisata boga yang ditemui juga tak kalah menarik. Di sana kita bisa menemui berbagai camilan khas Wonosobo seperti kacang koro, kripik jamur, dendeng, bahkan purwaceng (Pimtinella pruacen), yang dikenal sebagai obat kuat (viagra) lokal. Kemudian yang paling khas di Wonosobo adalah Carica. Carica adalah buah semacam pepaya, yang disajikan dalam campuran sirup, dan dikemas dalam botol serupa botol selai.

Buah carica masuk dalam keluarga pepaya. Bedanya, jika pepaya biasa lebih dikenal sebagai tumbuhan tropis yang memerlukan banyak panas dan matahari, maka carica termasuk keluarga pepaya yang hanya bisa tumbuh di tempat tinggi, memerlukan temperatur yang cukup dingin, dan banyak hujan. Kondisi tersebut sangat cocok dengan iklim Dataran Tinggi Dieng di Wonosobo. Nama latin buah carica ini adalah Carica Pubescens atau Carica Candamarcensis, atau kadang dikenal sebagai Mountain Papaya, atau di antara penduduk setempat dikenal sebagai gandul Dieng.

Menjadi petani buah carica tidak terlalu sulit, karena usia pohon carica yang relatif panjang, bisa sampai 20 tahun bahkan lebih. Pohon carica yang saat ini dipanen oleh petani di Pegunungan Dieng sudah ditanam sejak tahun 1980an. Kurang lebih satu tahun setelah dipanen, pohon carica tersebut sudah bisa menghasilkan buah yang baik. Jika mutu buah sudah mulai menurun, biasanya setelah enam bulan, petani tinggal memangkas pohon tersebut. Dari pucuk-pucuknya akan tumbuh tunas baru yang segera menghasilkan buah yang lebih baik.

Proses pemasakan carica oleh semua produsen adalah serupa, bahkan serupa juga dengan pemasakan buah lain dalam sirup, seperti buah salak, mangga dan nanas. Oleh karena itu, untuk bisa bertahan dalam bisnis tersebut, mereka bersaing dalam hal harga dan rasa. Karena kemudahan-kemudahan inilah, maka sampai saat ini di Wonosobo terdapat kurang lebih 20 industri kecil yang memproduksi buah carica.

ASPEK TEKNIS DAN PRODUKSI
Pohon carica termasuk pohon yang mudah sekali ditanam dan dipelihara. Buahnya mirip pepaya karena memang berasal dari satu keluarga. Berwarna kehijauan, atau kekuningan jika sudah cukup matang, hanya saja bentuknya lebih kecil dari pepaya. Bedanya, buah carica tidak bisa dimakan langsung, karena daging buahnya banyak mengandung getah, sehingga rasanya pahit dan menyebabkan gatal di tenggorokan. Penduduk setempat menikmati buah ini dengan cara membelahnya menjadi dua dan mengambil bijinya untuk disesap. Karena rasanya yang manis, biji inilah yang nantinya akan dibuat sirup dan dapat memberikan rasa khas pada buah carica dalam sirup. Pada bagian berikut akan diuraikan aspek teknis dan produksi dari dua pelaku, yaitu petani dan produsen industri kecil buah carica.

TINGKAT PETANI
Selain pemandangan yang sangat indah, kondisi alam yang demikian sangat cocok dan ideal untuk menanam berbagai macam buah dan sayuran. Para petani memanfaatkan potensi ini dengan memanfaatkan setiap jengkal tanah untuk ditanami. Berbagai macam sayuran yang sulit untuk ditanam di tempat lain, sangat mudah didapati di pegunungan ini. Salah satunya adalah buah carica. Pohon carica terbanyak terdapat di Desa Sembungan Kecamatan Dieng Kabupaten Wonosobo, yang konon merupakan desa tertinggi di Propinsi Jawa Tengah.

Dari hasil penelusuran yang dilakukan tim penulis, tidak dapat diketahui secara pasti kapan pertama kali buah carica ditanam di pegunungan Dieng. Beberapa sepakat bahwa seorang ahli pertanian dari Australia yang membawa bibit tanaman itu ke Dieng. Beberapa lainnya berpendapat bahwa sebenarnya tanaman tersebut telah ada sejak berpuluh tahun yang lalu. Tapi yang jelas, tanaman tersebut mulai dimanfaatkan sejak tahun 1980-an.

Pemanfaatan buah carica dimulai ketika pada tahun 1980-an Dinas Perindustrian memberikan kursus cara pengawetan buah-buahan. Beberapa ibu rumah tangga menerapkan kursus tersebut dengan mencoba mengawetkan berbagai macam buah seperti salak, kedondong dan mangga. Akan tetapi hasilnya tidak begitu menggembirakan. Salah satu sebab utamanya adalah karena belum adanya teknologi yang mendukung pengawetan buah secara alami, sehingga akhirnya buah-buahan tersebut cepat busuk atau cita rasanya cepat berubah. Baru setelah mencoba pengawetan buah carica, diperoleh hasil yang memuaskan. Buah carica yang dikemas dalam botol bisa tahan sampai kurang lebih dua tahun. Sedangkan buah carica yang dikemas dalam gelas cup, bisa tahan sampai kurang lebih enam bulan. Tentu saja keduanya dengan catatan bahwa kemasan tidak rusak. Pernah dicoba untuk melakukan pengemasan buah carica dalam kaleng. Tetapi ternyata hasilnya sangat mengecewakan. Buah carica cepat busuk, dan merusak kalengnya.

Setelah menyadari potensi bisnis pengawetan buah carica inilah, maka sekitar tahun 1985, Ibu Piet Sumarto yang menjadi pelopor dalam bisnis ini, meminta para petani di Pegunungan Dieng supaya menanam pohon carica. Karena kemudahan penanamannya, maka di pegunungan Dieng jarang terdapat satu areal tanah pertanian yang hanya ditanami pohon carica. Rata-rata pohon carica ditanam sebagai selingan penanaman kentang dan kubis. Hanya ada beberapa areal khusus yang ditanami pohon carica. Jika khusus hanya ditanami carica, maka untuk areal tanah pertanian seluas setengah hektar, dapat ditanami sekitar 3000 pohon carica, dengan jarak tanam 1-2 meter. Pohon tersebut dapat langsung dipanen pertama kali setelah ditanam kurang lebih selama satu tahun. Dan setelahnya rata-rata dapat dipanen dua kali seminggu.

Selain itu juga dilakukan perawatan dengan menggunakan pupuk kompos/organic. Untuk areal seluas setengah hektar tersebut di atas, diperlukan sekitar lima ton pupuk. Pemupukan ini dilakukan 6-12 bulan sekali, tergantung seberapa sering pohon tersebut dipanen. Semakin sering dipanen, semakin cepat menurun jumlah dan kualitas buahnya. Setelah dipanen, buah carica juga tidak memerlukan tempat khusus untuk penyimpanan. Dengan demikian tidak diperlukan adanya biaya storage/pergudangan. Jika semua pohon sedang siap dipanen, dari 3000 pohon tersebut bisa diperoleh kurang lebih 4-5 kuintal buah carica masak.

Sementara terdapat kesediaan sayur dan buah-buahan yang sangat berlimpah di Dieng, maka petani hanya perlu membeli beras dan keperluan pokok lain untuk sandang dan perumahan. Karena itulah maka biaya hidup di Dieng masih cukup rendah. Dengan demikian, potensi tabungan masyarakat di desa ini sangat tinggi, mengingat selama ini belum ada BPR atau lembaga keuangan lain yang masuk ke desa ini. Padahal dengan memperhitungkan pendapatan yang rata-rata sebesar Rp.550.000,00 sampai Rp.625.000,00 per minggu dari penjualan buah carica (belum termasuk hasil penjualan buah-buahan lain), maka diperkirakan setiap minggunya para petani dapat menabung sebesar Rp.400.000,00 sampai Rp.500.000,00. Akan tetapi karena belum adanya fasilitas menabung tersebut, maka penduduk desa ini membelanjakan uangnya untuk barang-barang konsumtif. Sebagaimana dapat dilihat secara langsung, rata-rata petani di desa ini memiliki parabola. Kesukaan pada parabola ini disebabkan karena tingginya letak desa ini, sehingga pemancar televisi tidak dapat menjangkau.

Dari hasil penelusuran tim penulis, buah carica ini pernah diuji coba untuk ditanam di Malang Jawa Timur yang juga merupakan daerah dingin, dan hasilnya cukup menggembirakan. Akan tetapi karena adanya keterbatasan biaya, maka saat ini penanaman untuk sementara dihentikan.

TINGKAT PRODUSEN

Manisan Carica
Carica Gelas dan Cup


Jumlah buah carica dalam botol yang dapat diproduksi oleh para pengusaha industri kecil sangat beragam. Beberapa produsen bahkan hanya memproduksi buah carica selama beberapa hari dalam seminggu, diselang-seling dengan produksi makanan kecil lain yang juga merupakan ciri khas kota Wonosobo, seperti kacang koro, kripik tempe, dan lain sebagainya.
Proses produksi pada industri pengawetan buah carica dalam sirup:

Pengupasan
1. Mayoritas pengupasan dilakukan oleh tenaga kerja wanita.
2. Mengingat sifat buahnya yang sangat banyak mengandung getah, pada saat pengupasan sangat dianjurkan untuk mengenakan sarung tangan supaya tidak gatal (menurut keterangan para pekerja, getah buah tersebut sangat baik untuk mengobati kaki yang kapalan. Mengenai benar tidaknya keterangan tersebut, masih perlu dibuktikan dengan penelitian yang mendalam).
3. Setiap orang tenaga kerja mampu mengupas ½ kuintal buah per harinya.

Pemisahan buah dari bijinya
1. Setelah dikupas, biji buah dikeruk dan dipisahkan dengan daging buahnya. Biji buah inilah yang nantinya diperas untuk membuah sirup yang memberi cita rasa khas pada buah.
2. Biji buah ini berwarna hitam, dan di luarnya ada selaput putih yang membungkus seluruh biji. Biji dan selaput putih inilah yang disesap-sesap untuk menikmati buah carica secara tradisional.

Pemotongan
1. Setelah dipisahkan dengan bijinya, buah dipotong-potong dengan bentuk yang menarik dan supaya dapat dikemas dalam botol.
2. Biasanya bentuk yang dipilih adalah segitiga, dipotong mengerucut mulai pangkal buahnya.

Penggaraman dan pencucian
1. Pencucian buah dilakukan dua kali: pertama kali setelah buah selesai dikupas, dan kedua kalinya setelah buah selesai dikupas.
2. Pada kedua tahap pencucian tersebut selalu disertakan kurang lebih dua sendok makan garam. Gunanya adalah untuk menghilangkan rasa pahit yang berasal dari getah.

Pembuatan sirup buah
Caranya adalah :
1. Biji beserta selaput yang melapisinya dengan ditambah sedikit air diperas, sampai keluar cairan kental yang berbau khas buah carica. Pemerasan dapat dilakukan berkali-kali sampai aroma khas tersebut hilang.
2. Setelah diberi air dan gula pasir secukupnya, sirup tersebut direbus sampai mendidih.
3. Setelah mendidih, sirup yang sudah jadi harus disaring untuk dipisahkan dengan ampasnya.

Pengemasan
Setelah buah dipotong-potong dan dicuci bersih dan setelah sirup jadi, keduanya langsung dicampur dan dikemas dalam botol. Prosesnya adalah sebagai berikut :
1. Botol dan tutup yang akan digunakan terlebih dahulu dicuci bersih.
2. Kemudian panci/dandang berisi air yang akan digunakan juga terlebih dahulu dipanaskan sampai airnya mendidih.
3. Selanjutnya buah yang telah dipotong-potong terlebih dahulu dimasukkan ke dalam botol-botol.
4. Setelah itu, botol yang telah berisi potongan buah ditimbang.
5. Kemudian ditambahkan sirup sampai botol penuh dan dikukus selama kurang lebih 15 menit.
6. Setelah dikukus, botol diambil dari dandang, kembali dipenuhi dengan sirup, dan ditutup rapat-rapat.
7. Sedangkan proses pengawetan dilakukan dengan sederhana. Yaitu botol yang telah ditutup direbus di dalam panci bermulut lebar selama kurang lebih 10 menit. Cara pengawetan ini bisa membuat buah carica dalam sirup bertahan sampai kurang lebih 2 tahun.

Packing
Proses packing tidak langsung dilakukan. Setelah buah carica dan sirup dimasukkan dalam botol dan diawetkan, ditunggu dulu sampai sekitar 7 hari supaya sirupnya bisa meresap ke dalam buah, baru dipacking dan dikirimkan kepada pelanggan. Cara packing adalah dengan memasukkan botol-botol tersebut ke dalam kotak khusus. Setiap kotak berisi 12 botol. Buah carica dalam sirup siap untuk dikirim.

ASPEK SOSIAL EKONOMI DAN DAMPAK LINGKUNGAN


Aspek Sosial Ekonomi
Karena sifat buahnya yang bergetah dan rasanya yang asam, semula buah carica tidak disukai oleh penduduk. Akan tetapi setelah pada tahun 1980an, diketahui bahwa buah carica ternyata enak dimakan apabila diolah dengan cara yang tepat. Karena didukung juga oleh cara penanaman dan pemeliharaan yang sangat mudah, maka sejak saat itu banyak sekali petani yang menanam buah carica. Pada saat itu sempat berdiri sebuah pabrik yang dapat menampung sekitar 3500 tenaga kerja. Ketika pabrik tersebut tutup, ribuan tenaga kerja kehilangan mata pencarian, dan ratusan petani kehilangan pendapatan.

Akan tetapi karena permintaan buah carica dalam sirup masih cukup tinggi, industri kecil mulai bermunculan. Setelah mengetahui bahwa buah carica sangat reaktif jika menggunakan kaleng sebagai kemasan, maka mereka mengganti kaleng tersebut dengan botol. Ternyata berhasil.
Dengan demikian, buah carica dalam sirup ini kembali bisa memberikan lapangan pekerjaan kepada para penduduk di kota Wonosobo, termasuk pegunungan Dieng dan sekitarnya, baik yang berada di sektor pertanian maupun industri kecil.

Perubahan positif dalam aspek ekonomi ini akan semakin meningkat apabila pihak perbankan dapat berperan serta mengembangkan usaha-usaha tersebut, baik dalam hal pemberian kredit yang tepat guna, maupun hal-hal teknis lainnya.

Aspek Dampak Lingkungan
Sebagaimana diketahui, pohon carica sangat mudah ditanam, sehingga para petani di Pegunungan Dieng sering menanam pohon ini di pematang kebun, bersama-sama dengan tanaman pangan lain. Oleh karena itu, sebagaimana tanaman pangan lain, pohon carica sama sekali tidak mengganggu lingkungan.

PENUTUP
Sebagai penutup dari analisis terhadap usaha mikro, kecil dan menengah buah carica dalam sirup, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Pelaku usaha yang terlibat dalam usaha ini adalah petani, pengepul dan industri kecil buah carica dalam sirup. Akan yang dibahas dalam buku ini adalah petani dan industri kecil, karena jumlah pengepul tidak terlalu banyak.
2. Sampai sejauh ini, daerah yang cukup berhasil menanam dan mengembangkan industri buah carica adalah di Pegunungan Dieng Wonosobo. Di daerah Malang juga pernah dikembangkan pertanian dan industri serupa, akan tetapi karena keterbatasan lahan, maka untuk sementara dihentikan.
3. Buah carica dalam sirup sangat diminati oleh masyarakat, khususnya di Jawa Timur, Bali, Jawa Tengah dan Yogyakarta. Pengembangan ke Jawa Barat dan Jakarta belum dilakukan karena keterbatasan biaya.
4. Dari sisi aspek teknis dan produksi, tidak ada kendala berarti yang ditemui, karena pohon carica mudah ditanam dan juga mudah mengolahnya. Demikian juga ketersediaan bahan baku dalam jangka panjang memungkinkan industri ini semakin berkembang.
5. Ditinjau dari aspek keuangan, usaha ini menunjukkan hasil yang layak untuk dikembangkan, dengan tingkat suku bunga 18%, dan jangka waktu kredit antara empat sampai lima tahun.
6. Analisis aspek sosial, ekonomi dan dampak lingkungan juga menunjukkan bahwa usaha ini layak dikembangkan, karena selain bisa menciptakan lapangan kerja bagi penduduk sekitarnya, juga tidak merusak lingkungan, sebagaimana layaknya suatu tanaman pangan.

Sedangkan beberapa saran yang dapat dikemukakan dalam rangka mengembangkan usaha ini adalah :
1. Pemerintah daerah diharapkan dapat lebih memperhatikan usaha ini, dengan cara-cara antara lain memudahkan perijinan dan memberikan bantuan teknis supaya usaha ini dapat lebih berkembang.
2. Buah carica dalam sirup yang dikemas dalam botol dapat bertahan antara 1,5 sampai 2 tahun, dengan cara pengawetan yang sangat sederhana. Oleh karena itu, hasil produksi ini dapat diekspor lebih jauh keluar daerah, terutama jika didukung oleh cara pengawetan yang lebih baik lagi.
More aboutPemanfaatan Buah Carica Menjadi Manisan Carica

Jual Murah Carica Cup Mangkok "Sumbing Segar" 250 Gram

Diposting oleh Aditya Ragil on Minggu, 16 Maret 2014

carica murah

Salah satu produk khas oleh-oleh Wonosobo yang sangat terkenal ini sangat banyak dicari oleh wisatawan luar daerah bahkan luar pulau. Ya manisan dari buah Carica memang meiliki rasa yang khas dan menarik dibandingkan dengan makanan yang lain, karena dengan rasa yang unik dari buah carica ini.

Dan kini semakin dengan bertambahnya pesanan dan ketertarikan konsumen. Berbagai inovasipun dilakukan agara tetap menarik konsumen, dan salah satu produsen carica dengan nama Oafindo di Wonosobo menciptakan inovasi yaitu dengan botol cup mangkok.

Inovasi ini adalah ditujukan untuk mempermudah dalam konsumsi dan dalam pengiriman dari luar daerah bahkan ke luar negeri. 


carica yang diolah dengan higienis dan aman membuat anda lebih percaya dalam mengkonsumsi manisan carica ini khususnya untuk keluarga anda.

Carica cup mangkok ini juga lebih praktis dalam konsumsi, dengan kemasan ini anda akan lebih mudah membawanya kemana saja, sangat cocok untuk oleh-oleh ataupun sekedar jajanan yang memanjakan lidah. Kemasan ini juga merupakan kemasan siap santap, hanya dengan membuka tutup plastiknya, anda sudah bisa langsung mengkonsumsi produk yang satu ini.

Carica cup mangkok ini dibuat oleh Oafindo yang merupakan salah satu industri carica terbesar di Wonosobo dengan produk yang sudah menyebar di seluruh indonesia dan varian produk begitu banyak yang patut untuk anda cicipi.

Kewonosobo jual carica cup mangkok ini dengan harga yang murah dan kualitas terjamin, apalagi dengan kemasan mangkok, kemasan cup mangkok ini ternyata banyak diminati oleh semua toko oleh-oleh di luar jawa karena aman saat pengiriman dan lebih praktis dalam konsumsi. Dibanding dengan kemasan gelas jar yang lebih berat dan mudah pecah, kemasan cup mangkok ini memberikan alternatif lain dalam pengemasan dengan netto yang hampir sama.

Komposisi : Carica, Gula, Air, Pengatur Keasaman
Berat Bersih : 250 gr
Masa Penyimpanan (Expired): 1,5 tahun
Jenis Kemasan :
Cup mangkok untuk eceran
Karton isi 6 cup (berat ±1,5kg)
Karton isi 12 cup (berat ±3 kg)
Karton isi 24 cup (berat ±6 kg)
Harga :
Per Pcs – Rp. 5.000,-
Karton isi 6 – Rp. 28.000,-
Karton isi 12 – Rp. 54.000,-
Karton isi 24 – Rp. 105.000,-
More aboutJual Murah Carica Cup Mangkok "Sumbing Segar" 250 Gram

Manisan Buah Carica Pepaya Dieng "Sumbing Segar"

Diposting oleh Aditya Ragil on Jumat, 14 Maret 2014

Carica Papaya Sirup Buah yang ManisanKhas Gunung Dieng Wonosobo. Ini memilikirasa yang khas dan unik. Tin adalah kombinasi dari Buah Aneka In One Bite

carica sumbing segar


Sirup Carica Dalam Proses Dalam higienisdengan Vacuum Tahap Pengolahan Produk dan beberapa Sterilisasi membuat Carica bahan yang berkelanjutan bahkan tanpa menggunakan bahan pengawet
Serat Bahan tentu saja sangat baik danbermanfaat bagi tubuh Meliputi: Karotien,vitamin C dan anti-kanker substansi FlatonoidAsh, enzim papain fragmen Foods FiberMampu bahwa waktu dan mudah AIFM,Inhibitor Pembentukan Enzim ViolaksantinCaricaksantin Sebagai Gall (Asam Nature), Enzim Khimopapain untuk mengatasi nyeri sakit punggung, B Glicopeptidase dan lisozim, Kalium dan Magnesium Meniral yang paling dibutuhkan oleh tubuh.

Meskipun butuh iklim khusus, tanaman buah Carica sebenarnya mudah untuk menanam dan memelihara. Hidup sampai 20 tahun.Buah manis dan bisa diolah menjadi sirup atau manisan banyak untuk dijual.


Salah satunya dalah carica "SUMBING SEGAR"

Carica Cup mangkok ini kami sediakan untuk mempermudah proses pengiriman ke seluruh daerah Indoesia maupun luar negeri, carica yang diolah dengan higienis dan aman membuat anda lebih percaya dalam mengkonsumsi manisan carica ini khususnya untuk keluarga anda.

Carica cup mangkok ini juga lebih praktis dalam konsumsi, dengan kemasan ini anda akan lebih mudah membawanya kemana saja, sangat cocok untuk oleh-oleh ataupun sekedar jajanan yang memanjakan lidah. Kemasan ini juga merupakan kemasan siap santap, hanya dengan membuka tutup plastiknya, anda sudah bisa langsung mengkonsumsi produk yang satu ini.

Carica cup mangkok ini dibuat oleh Oafindo yang merupakan salah satu industri carica terbesar di Wonosobo dengan produk yang sudah menyebar di seluruh indonesia dan varian produk begitu banyak yang patut untuk anda cicipi.

Kewonosobo jual carica cup mangkok ini dengan harga yang murah dan kualitas terjamin, apalagi dengan kemasan mangkok, kemasan cup mangkok ini ternyata banyak diminati oleh semua toko oleh-oleh di luar jawa karena aman saat pengiriman dan lebih praktis dalam konsumsi. Dibanding dengan kemasan gelas jar yang lebih berat dan mudah pecah, kemasan cup mangkok ini memberikan alternatif lain dalam pengemasan dengan netto yang hampir sama.
More aboutManisan Buah Carica Pepaya Dieng "Sumbing Segar"

Jual Manisan Carica Harga Grosir Kualitas Terbaik

Diposting oleh Aditya Ragil on Jumat, 07 Maret 2014


manisan carica
Untuk sebagian orang mendengar nama buah carica mungkin asing, ya buah yang hanya tumbuh didataran tinggi Dieng, Wonosobo. Sering disebut buahnya para Dewa ini memang memiliki rasa yang unik yang bisa diproses dalam berbagai jenis makanan dan minuman, misalnya dibuat sirup, manisan carica dll.

Buah carica yang kaya akan kandungan enzim papain, enzim yang berfungsi mempercepat proses pencernaan protein. Dan dipercaya kandungan Arginin pada buah carica mampu menghambat pertumbuhan sel-sel kanker payudara. Selain itu ada kandungan Vit. C, Vit. B Komplek dan Vit. E.


Produk olahan yang sering dijumpai adalah produk manisan buah carica. Dengan bertambahnya peminat, semakin banyak pula produsen yang menjualnya, mulai dengan penjualan ditoko-toko khas oleh-oleh, atau melalui media online baik eceran maupun grosir.


manisan carica
Untuk grosir maupun eceran melalui media online terbesar adalah milik oafindo, prusahaan yang bergerak dalam bidang makanan khas oleh-oleh ini menjual berbagai makanan khas Wonosobo, salah satunya adalah manisan Carica yang terkenal dengan nama "Sumbing Segar".

Dengan  proses pembuatan yang hygienis serta ditangani oleh tenaga ahli yang terampil dibidangnya menjadikan produk ini menjadi unggulan dibandingkan yang lain dalam kategori makanan khas Wonosobo.


Komposisi : Carica, Gula, Air, Pengatur Keasaman
Berat Bersih : 250 gr
Masa Penyimpanan (Expired): 1,5 tahun
Jenis Kemasan :
Cup mangkok untuk eceran
Karton isi 6 cup (berat ±1,5kg)
Karton isi 12 cup (berat ±3 kg)
Karton isi 24 cup (berat ±6 kg)

Harga :
Carica Cup "Sumbing Segar " Online
  • ECER
  • Cup isi 6 = 28.000
  • Cup isi 12 = 54.000
  • GROSIR
  • Cup isi 6 = 25.000
  • Cup isi 12 = 48.000
More aboutJual Manisan Carica Harga Grosir Kualitas Terbaik